The Phenomenon of Dancing in Sholawat Assemblies Viewed from the Moral Perspectives of Ibnu Miskawaih and Jean-Paul Sartre
Main Article Content
Fiqi Restu Subekti*
Taufik Awan Wibowo
This research is motivated by the phenomenon of dancing in the sholawat gatherings. This issue has sparked a debate on whether or not dancing in these gatherings is acceptable, with opposing views from both proponents and opponents. The group in favor of this phenomenon argues that dancing in sholawat gatherings is a form of expressing joy. Meanwhile, the group opposed to it believes that dancing in such gatherings is inappropriate. Given this polemic, the aim of this research is to examine the phenomenon of dancing in sholawat gatherings from the moral philosophy perspectives of Ibn Miskawaih and Jean-Paul Sartre. This research uses a qualitative method with a literature study approach. Data collection is carried out through the review of relevant literature. The results of this study show that, according to Ibn Miskawaih's perspective, dancing in sholawat gatherings is an excessive act and thus can be considered immoral. This is because Ibn Miskawaih's moral concept is based on balance, avoiding both extreme excess and extreme deficiency. On the other hand, from Jean-Paul Sartre's perspective, dancing in sholawat gatherings is not an issue, as it is part of an individual's expression of their existence. According to Sartre, an individual expresses their existence through freedom in taking action.
Abdullah, F. (2020). Konsepsi Ibnu Miskawaih Tentang Moral, Etika Dan Akhlak Serta Relevansinya Bagi Pendidikan Islam. Journal of Research and Thought on Islamic Education (JRTIE), 3(1), 39–58.
Ali, A. J. (2009). Levels of existence and motivation in Islam. Journal of Management History, 15(1), 50–65.
Alifah, R. N., Al Kahfi, R., Polansah, R. P., Nurisma, A. P., & Humairoh, A. (2024). Musik dan Nyanyian Dalam perspektif Hadis. Taqrib: Journal of Islamic Studies and Education, 2(1), 42–50.
Amelta, R. F. (2023). Persepsi Khalayak Terhadap Konten Hadroh (Studi Pada Youtube Ridho Fans Amelta). UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu.
Amin, A., & Maruf, F. P. (1993). Etika: ilmu akhlak. Bulan Bintang.
Assidiqi, A. H., & Soleh, A. K. (2023). Implementasi Konsep Pemikiran Etika Ibnu Miskawaih. Al Hikmah: Jurnal Studi Keislaman, 13(02), 25–38.
Azizah, A., & Warisno, A. (2022). Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Islam Melalui Seni Hadroh (Studi Kasus Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Jati Agung Lampung Selatan). UNISAN JURNAL, 1(4), 42–49.
Elsyifa, N. (2018). Kritik iklan dalam perspektif eksistensialisme Jean Paul Sartre. UIN Walisongo.
Fadilla, A. P. K. (2023). Upaya Takmir Masjid Dalam Meningkatkan Religiusitas Remaja Di Masjid WS Nurhidayah Sawahan Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Skripsi (Surakarta: UIN Surakarta, 2023).
Fatih, L. I. (2022). Penanaman Nilai-Nilai Spiritualitas Melalui Tri Satya Dan Dasa Dharma Dalam Membentuk Akhlak Anggota Pramuka Madrasah Aliyah Zainul Hasan. IAIN Kediri.
Hakim, L., & Fauziati, E. (2022). Ontologi Pendidikan Di Era Globalisasi Berdasarkan Pandangan Eksistensialisme Jean Paul Sartre. Elementa: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 4(1).
Haqqi, S., Abbas, M., & Faza, A. M. D. (2024). Film Attack on Titan dalam Pandangan Filsafat Eksistensialisme Jean-Paul Sartre. AHKAM, 3(1), 218–226.
Hidayat, A. W., & Kesuma, U. (2019). Analisis Filosufis Pemikiran Ibnu Miskawaih (Sketsa Biografi, Konsep Pemikiran Pendidikan, Dan Relevansinya Di Era Modern). Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 87–107.
Kurniati, Y. (2021). Etika Ibn Miskawaih Dan Implikasinya Bagi Masyarakat Muslim. Jurnal of Islam and Muslim Society, 3(1), 45–56.
Lail, M. J., & Mawardi, I. (2024). Intersecting Shalawat And Church Music On Spiritual Sweetness And Pop Culture. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 19(2), 257–278.
Mahfiid, M. (2007). Hakikat Kebebasan Berpikir Dan Etika (Mengintip Ruang Bertemu Dan Ruang Berpisah). Jurnal HermeneiaVol-6-No-1-2007.
Miskawaih, I. (1978). Tahzib al-Akhlaq wa al-Tathir al-A’raq. al-Husainiyah.
Mubin, M. S. (2020). Pendidikan Karakter Menurut Ibnu Miskawaih Dan Implementasinya Terhadap Pembelajaran Masa Pandemi. Reforma: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 9(2), 114–130.
Mustafa, M. (2023). Konsep Pendidikan Karakter dalam Perspektif IBN Maskawaih. Sulawesi Tenggara Educational Journal, 3(2), 75–82.
Muzairi, H. (2002). Eksistensialisme Jean Paul Sartre Sumur Tanpa Dasar Kebebasan Manusia. Pustaka Pelajar.
Nirasma, M. R. (2021). Aku Lawan Semua: Autentisitas dan Percabangannya dalam Sejarah Filsafat Barat. Human Narratives, 2(2), 119–134.
Novanto, M. D. (2024). Studi Komparasi Konsep Pendidikan Akhlak Ibnu Miskawaih dalam Kitab Tahdzib Al-Akhlak dan Filsafat Etika Thomas Aquinas. Hikmah, 21(1), 97–114.
Nugroho, W. B. (2013). Orang lain adalah neraka. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nursabit, A. J. (2024). Kebebasan Manusia Didalam Filsafat Eksistensialisme Di Film “Soekarno.” Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 10(18), 30–37.
Omar, M. N. bin. (2003). Miskawayh’s Ethical Thought and Its Sources. Bangi: Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia.
Rahayu, F. (2019). Pendidikan Karakter Analisis Pemikiran Ibnu Miskawaih. Al-Mudarris (Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam), 2(1), 19–38.
Rahman, A. (2024). konsep kebahagiaan menurut Jean Paul Sartre. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Ramdani, I. (2024). Tradisi ritual Maulid Nabi Simthuddurrar bagi santri Pondok Pesantren Salafy Ar-Raaid, Kota Bandung. UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG.
Rohmaniyah, I. (2010). Pendidikan Etika, konsep jiwa dan Etika Perspektif Ibnu Miskawaih dalam kontribusinya dalam pendidikan Islam. Malang: UIN Maliki Press.
Santalia, I. (2023). Pemikiran Etika Ibnu Miskawaih. Living Islam: Journal of Islamic Discourses, 6(1), 89–100.
Siswadi, G. A. (2023). Cinta dalam Perspektif Filsafat Eksistensialisme Jean-Paul Sartre. Sanjiwani: Jurnal Filsafat, 14(1), 1–12.
Siswadi, G. A., & Cahyana, A. B. (2024). Manusia dan Kebebasan dalam Fenomena Childfree Ditinjau dari Perspektif Filsafat Eksistensialisme Jean-Paul Sartre. Sophia Dharma: Jurnal Filsafat, Agama Hindu, Dan Masyarakat, 7(1), 27–43.
Solihin, M., & Anwar, M. R. (2024). Akhlak tasawuf: manusia, etika, dan makna hidup. Nuansa Cendekia.
Strathern, P. (2001). Sartre in 90 Minutes. Terj. Frans Kowa, 90 Menit Bersama Sartre. Jakarta: Erlangga.
Syawaluddin, M. A. (2024). Dekadensi Moral Remaja Muslim Pengguna Media Sosial Dalam Tinjauan Etika Ibnu Miskawaih. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.